Image and video hosting by TinyPic

Senin, 27 Februari 2012

Merintis Saka Pariwisata


Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H Senin siang (27/2) menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang Peningkatan Kemampuan Anggota Gerakan Pramuka di Bidang Kepramukaan. Penandatangan kesepakatan itu berlangsung Senin (27/2) di Auditorium Gedung Sapta Pesona di Jalan Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta Pusat.
Ikut hadir dan menyaksikan acara penandatangan itu adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dr. Andy Alfian Mallarangeng, para pejabat Kementerian Pariwisara dan Pimpinan Kwarnas.
Kak Andi menyambut baik penandatangan kesepakatan ini, guna mendukung Anggota Gerakan Pramuka untuk lebih mencintai Indonesia, “Salah satu metoda revitalisasi Gerakan Pramuka, mencari model-model kegiatan Pramuka yang fun, menambah ilmu pengetahuan, mempunyai nilai tambah, membangun karakter anak-anak muda, sekaligus memberikan penanam nilai rasa kebangsaan,”
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam sambutannya sempat mengatakan bahwa dirinya pernah aktif dalam Gerakan Pramuka saat masih duduk di Sekolah Dasar. Hal ini yang mengingatkan beliau betapa pentingnya penanaman keterampilan pada Anggota Gerakan Pramuka, terutama dalam bidang Patriwisata dan Ekonomi Kreatif.
”Penandatanganan kesepakatan ini merupakan bagian dari visi Kemenparekraf untuk memajukan pariwisata dengan melibatkan masyarakat. Kami berharap Saka Pariwisata ini nantinya menjadi pasukan terdepan untuk sadar wisata, khususnya untuk bersih dan indah,” kata Mari Pangestu.
Saat pelaksanaan Jambore Nasional ke-9 di Palembangan, Sumatera Selatan 2011 telah diadakan sosialisasi Saka Pariwisata dengan 3 Krida yaitu Penyuluh Pariwisata, Pemandu Wisata dan Kuliner Wisata.

(Sumber Berita : Humas Kwarnas/Foto: Ilham-Humas Kwarnas)

Sabtu, 25 Februari 2012

Raimuna Dilaksanakan di Tanah Papua

Ketua Kwarda Papua, Kak Alex Hasegem beserta pengurus Kwarda Papua hadir menemui Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Azrul Azwar pada Jumat sore (18/2) di Gedung Kwarnas-Jakarta.
Selain mengabarkan perkembangan persiapan kegiatan Raimuna Nasional (Rainas), pada pertemuan yang dihadiri Ketua Dewan Kerja Nasional kemudian menetapkan tanggal 25 Juni – 1 Juli 2012 sebagai tanggal pelaksanaan Rainas ke-X di Bumi Perkemahan Cendrawasih, Jayapura, Papua.
Pada kesempatan itu, Kak Alex juga menyampaikan imbauannya kepada Pramuka Penegak/Pandega untuk hadir mewakili daerahnya pada kegiatan yang sudah ditetapkan pada Musyawarah Nasional tahun 2008. “Jayapura relatif aman, Kami buka pintu dan hati Kami untuk siapa saja, Kami persilahkan datang,” ungkap Kak Alex Hasegem. Terlebih Kak Alex juga menjamin kenyamanan dan kemananan selama kegiatan, “Kami Kwarda Papua bertanggungjawab terhadap keamanan,” tandas beliau.
Penyelenggaraan Rainas di Papua memang menjadi istimewa. Karena kata atau istilah “Raimuna” berasal dari bahasa Papua merupakan gabungan dari kata “Rai” dan “Muna”.
“Rai” berarti sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan bersama. Sedangkan “Muna” adalah daya kekuatan yang berpengaruh baik dalam mencapai kesuksesan. Secara singkat Raimuna dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul bersama dengan daya kekuatan yang berpengaruh baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Rainas I belangsung pada 21-26 Agustus 1969 di Cimanggis, Bogor, Jawa Barat Setelah rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali, Rainas Ke-IX kemudian berlangsung pada 27-Juni -7 Juli 2008 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta.
[Humas Kwarnas]

Rabu, 22 Februari 2012

Baden Powell Day

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 22 Februari 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.” Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse.

Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:

impressa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga saat malam.
kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.
m’hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.

Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.

Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.

Pada tahun 1903 Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda.

Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.

Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.

Kanak-kanak remaja membentuk “Scout Troops” secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys’ Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.

Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.
Quote:
Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).

Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.

Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts.” Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.

Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.

Pada tahun 1938, menderita gangguan kesehatan, BP kembali ke Afrika, yang sangat berarti dalam hidupnya, untuk hidup di semi-pensiun di Nyeri, Kenya. Bahkan dia merasa sulit untuk mengekang energinya, dan dia juga terus menghasilkan buku-buku dan sketsa.

Pada tanggal 8 Januari 1941, pada 83 tahun, BP meninggal. Ia dimakamkan di sebuah kuburan sederhana di Nyeri menghadap Gunung Kenya. Pada kepala nisan batunya terdapat tulisan "Robert Baden-Powell, Chief Scout of the World"

Sabtu, 18 Februari 2012

Sejarah Perjuangan Joko Songo

Peristiwa Djoko Songo 1948

Jika berbicara mengenai peristiwa Djoko Songo yakni gugurnya 9 tentara pelajar dalam membela tanah air tidak lepas dari nama GKR Bambang Hadijokowaluyo yang dikenal oleh lingkungannya dengan sebutan mas Yadi. Beliau termasuk dalam 9 tentara pelajar korban yang tewas, 3 diantaranya adalah kerabat keraton Solo dan Jogja. Maka dari itu pihak keraton berinisiatif mendirikan tugu monumen peristiwa Djoko Songo (meninggalnya 9 perjaka) di daerah Solo dan Surakarta. Baru pada tahun 1955 pemerintah berinisiatif memindahkan makam para pahlawan termasuk beliau ke area Taman Makam Pahlawan Karanganyar.

Saat peristiwa itu beliau berusia sekitar 20 tahunan, sedangkan peristiwa itu terjadi pada masa transisi perebutan kembali Indonesia dari pemerintah Jepang oleh pihak sekutu yang diboncengi Belanda.

Saat kejadian beliau bersama 15 orang tentara pelajar lainnya hendak pulang ke kamp perjuangan Indonesia, robongan beliau melewati daerah matesih (sekarang pasar Matesih). Rombongan tersebut sempat bertemu dengan pasukan Belanda. Terjadi baku tembak sengit yang berlangsung selama 30 menit. Akhirnya pasukan tentara pelajar berhasil memukul mundur pasukan Belanda. Rupanya pasukan Belanda yang tersisa sempat mengontak markas pusatnya di Surakarta meminta bantuan personil, Beliau yang saat itu menjadi komandan peleton tentara pelajar Divisi 1 tidak langsung beranjak pergi dari lokasi namun tinggal sementara di Matesih untuk mengamankan keadaan yang saat itu sedang rusuh.

Setelah keadaan sedikit tertanggulangi, beliau dan pasukan tentara pelajar lainnya melanjutkan perjalanan melewati karangpandan. Saat itulah terjadi pengepungan oleh personel Belanda yang menurunkan 5 Brigade. Walaupun kalah jumlah 16 orang tentara pelajar melawan sekitar 300 personel Belanda bersenjata lengkap, namun tentara pelajar terus mengadakan perlawanan.

7 orang tentara pelajar berhasil meloloskan diri dan selamat dari kepungan tentara Belanda. Sisanya 9 orang termasuk Beliau bertahan di KALI SWALUH sebagai benteng brigade. Belanda tidak hilang akal serdadu Belanda meneropong jika mereka melihat sasaran pesawat terbang mereka akan merendah di sekitar sasaran, dengan segera daerah itu akan di bom dan dijatuhi tembakan yang bertubi-tubi. Begitu pula dengan kesembilan Tentara Pelajar yang bersembunyi mereka segera dihujani tembakan, sehingga dalam waktu yang bersamaan kesembilan jejaka itu mati bersama di tempat yang sama termasuk beliau.

Akhirnya kesembilan jenazah itu dibawa ke poliklinik matesih yang sekarang bernama PUKESMAS MATESIH, Hanya dengan diusung menggunakan bambu beratas tikar. Kemudian dimakamkan disekitar pasar Matesih.Pada tahun 1955, 9 pahlawan yang dimakamkan di selatan pasar matesih di pindah ke Taman Makam Pahlawan Karanganyar.merupakan tempat kumpulan pahlawan se-Karanganyar yang merupakan pahlawan yang di kenal.Daftar Tentara Pelajar yang Gugur di daerah Matesih dan sekitarnya pada perang Mempertahankan Kemerdekaan.

1. Lakstoto
2. Moeryoto
3. Roesman Lilik
4. Soepriyadi
5. Soenarto
6. Slamet
7. Soekoto
8. Salam Hasyim
9. Waloeyo (GKR Bambang Hadijokowaluyo - mas yadi)

Oleh pihak keraton beliau mendapatkan penghormatan dan masuk dalam pahlawan keraton yang membela bangsa. Beliau meninggal di usia yang masih muda. Prinsip dan keinginan beliau untuk membela tanah air menjadi dasar bagi pihak keraton Hamengkubuwono dan Pakualam selanjutnya untuk ikut terus berjuang membela tanah air. Nama beliau masih dikenang sampai hari ini sebagai salah satu dari kerabat keraton yang gugur dan sebagai salah satu pejuang Tentara Pelajar yang berjuang sampai titik darah penghabisan.

Jika anda berkunjung ke Solo dan melihat tugu Djoko Songo disitu tertulis :

Kami 9 pemuda mati muda
Kami yang menolak penjajahan bangsa atas bangsa
Dan kami gugur di tengah perang kemerdekaan bangsa

Kami rela mati muda
Demi kekalnya Merah Putih Bendera Pusaka
Biarlah Kami mati
Asalkan Meninggalkan arti

Ayo Pemuda Pelajar generasi Muda
Teruskan Garis-garis Pengorbanan
Kebaktian Kami demi Keagungan
Hari depan Tanah kelahiran Kita ini
Untuk Kemakmuran, Keadilan dan Kokohnya persatuan Rakyat

Indonesia Semesta yang dibakar Semangat Juang
Yang dijadikan api nilai Pancasila
Yang Dilandasi UUD 1945
Dan yang di Ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.

Demikian kami paparkan sejarah perjuangan Joko Songo yang kami kutip dari blog DKC Karanganyar (dkckaranganyar.blogspot.com/). Dan untuk mengenang sejarah perjuangan Joko Songo tersebut, Kwarcab Karanganyar dalam hal ini DKC Karanganyar sebagai pelaksana, setiap tahun menyelenggarakan kegiatan Pengembaraan Joko Songo, dan Even Pengembaraan Joko Songo terakhir adalah Joko Songo ke-16. Untuk Even Pengembaraan Joko Songo ke-16, alhamdulillah Sangga putri SMK Negeri 1 Karanganyar berhasil merebut Piala bergilir Bupati Karanganyar dan juara II putra. Ini bukan merupakan prestasi yang pertama, sebelumnya pada even Pengembaraan Joko Songo ke-14, SMK Negeri 1 Karanganyar juga berhasil menyabet juara pertama putri piala bergilir Bupati Karanganyar, juara II putera dan juara III puteri. Alhamdulillah sejak tahun 2000, Gugus Depan SMK Negeri 1 Karanganyar selalu meraih prestasi dalam event Pengembaraan Joko Songo Tersebut. Semoga ini bisa menjadi cambuk, dan magnet bagi kami untuk selalu berkarya dan terus berbakti di dalam memajukan Gerakan Pramuka khususnya di pangkalan Gudep SMKN 1 Karanganyar dan khususnya di Kabupaten Karanganyar. Amiiin.

Kwarcab Karanganyar Ikuti LT IV

Gerakan Pramuka Kwarcab Karanganyar mengikuti lomba tingkat IV (LT IV) yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Jawa Tengah. Kegiatan digelar pada Sabtu-Rabu (18-22/2) di Puskepram Lemdika Candra Birawa Gunungpati, Semarang.
"Kwarcab Karanganyar mengirimkan dua regu Pramuka penggalang terdiri dari satu regu putra dan satu regu putri. Masing-masing regu berjumlah 10 Pramuka penggalang. Untuk regu putra diwakili oleh Gudep SMP Negeri 1 Karanganyar dan regu putri dari Gudep SMP Negeri 1 Tawangmangu," ungkap Drs Wahono selaku pembina pendamping.
Kontingen Kwarcab Karanganyar pada Jumat (17/2) dilepas oleh Assisten II Perekonomian Didik Djoko Bakdono di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar. Dalam sambutannya Didik berpesan agar kontingen LT IV menjaga nama baik Kwarcab, bekerja sama dan bisa meraih prestasi dalam LT IV tersebut.
LT IV ini diikuti oleh kwartir cabang (kabupaten) se-Provinsi Jawa Tengah yang nantinya pemenang LT IV akan mewakili Jawa Tengah untuk maju ke LT V yang diselenggarakan oleh kwartir nasional (Kwarnas) di Jakarta.

Kamis, 16 Februari 2012

Info Rainas 2012

Informasi perubahan bahwa Raimuna Nasional 2012 yang semula akan dilaksanakan pada tanggal 24 - 30 Juni 2012 akan diundur menjadi tanggal 9-16 Juli 2012 di Bumi Perkemahan Cendrawasih, Jayapura, Papua. Semoga ini menjadi pedoman untuk mengadakan persiapan terutama bagi calon peserta kontingen daerah.

Persyaratan Peserta Raimuna Nasional X Tahun 2012

Kontingen Daerah Jawa Tengah


A.
Persyaratan Umum
1.
Aktif di Gugus Depan;
2.
Minimal Penegak Bantara;
3.
Sehat jasmani dan rohani;
4.
Berusia antara 15-25 tahun dan belum menikah;
5.
Sanggup mematuhi aturan dalam perkemahan Raimuna Nasional X Tahun 2012 dan
Kontingen Daerah Jawa Tengah;

6. Sanggup membayar fee peserta.

B.
Persyaratan Administrasi
1.
Biodata pribadi (form 01);
2.
Pas foto berseragam pramuka menggunakan tutup kepala dengan latar belakang merah
(3 lembar ukuran 3x4 );

3.
Menyerahkan fotokopi yang dibuktikan dengan aslinya:
a.
Kartu Tanda Anggota Gerakan Pramuka, dan
b.
Syarat Kecakapan Umum terakhir.
4.
Mengisi, membuat, dan menyatakan pernyataan tentang:
a.
Surat keterangan aktif dari Gugus Depan; (form 02)
b.
Surat rekomendasi dari Gugus Depan; (form 03)
c.
Surat ijin orang tua; (form 04)
d.
Surat tugas dari Kwartir Cabang.
5.
Membawa surat keterangan sehat dari dokter.



RINCIAN RENCANA BIAYA 1 (SATU) ORANG PESERTA
RAIMUNA NASIONAL X TAHUN 2012
Jayapura, Papua, 9 s.d. 16 Juli 2012
Kontingen Daerah 11 Gerakan Pramuka Jawa Tengah

No.

Uraian

Biaya

Keterangan

1.

Biaya tiket pesawat Smg-Papua PP

Rp 7.600.000,-

Garuda Airlines/

Lion Air*

2.

Perlengkapan personal

Rp. 740.000,-


3.

Perlengkapan kontingen

Rp. 410.000,-


4.

Camp Fee

Rp. 350.000,-



JUMLAH

Rp. 9.100.000,-


Catatan:
1. Jumlah biaya keseluruhan per peserta yang dibutuhkan sebesar Rp. 9.100.000,-
2. * Harga tiket pesawat agar disesuaikan saat keberangkatan.


Pengertian Raimuna

Jangan sampai kita ikut kegiatannya tapi gak tau apa artinya. Mari kakak-kakak sekalian kita telusuri arti dan makna dari Kegiatan Raimuna. Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang di Indonesiadiselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka. Raimuna diselenggarakan mulai dari tingkat Kwartir Ranting (kecamatan) hingga tingkat nasional.

Raimuna sendiri merupakan dua buah kata yang berasal dari Suku Ambai, Provinsi Papua, terdiri atas Rai yang artinya pertemuan, dengan muna yang artinya pemimpin/kepala suku. Sehingga Raimuna dapat diartikan pertemuan para pemimpin/kepala suku, makna tersebut dapat mewakili makna pertemuan besar Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, karena Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega merupakan para pemimpin dikelompoknya masing–masing dan calon pemimpina bangsa.

Tingkatan Raimuna
Raimuna di tingkat Kwartir Ranting disebut Raimuna Ranting atau biasa disingkat dengan Rairan. Raimuna Ranting diselenggarakan setiap 1 tahun sekali atau mengikuti program kerja Kwaran. Peserta dari Raimuna Ranting adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing gugus depan (Ambalan Penegak atau Racana) dalam wilayah Kwartir Ranting (kecamatan) tersebut.

Raimuna di tingkat Kwartir Cabang (kabupaten atau kota) disebut Raimuna Cabang atau biasa disingkat dengan Raicab. Raimuna Cabang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali atau mengikuti program kerja Kwarcab. Raimuna Cabang diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Ranting yang terdapat dalam wilayah Kwartir Cabang (kota) tersebut.

Raimuna di tingkat Kwartir Daerah (provinsi) disebut Raimuna Daerah atau biasa disingkat dengan Raida. Raimuna Daerah diselenggarakan setiap 3 tahun sekali atau mengikuti program kerja Kwarda. Raimuna Daerah diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Cabang yang terdapat dalam wilayah Kwartir Daerah (provinsi) tersebut.

Raimuna di tingkat Kwartir Nasional disebut Raimuna Nasional atau biasa disingkat dengan Rainas. Raimuna Nasional diadakan setiap 4 tahun sekali. Raimuna Nasional diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Daerah (provinsi). Perwakilan masing-masing provinsi ini biasanya diambilkan dari masing-masing Kwartir Daerah (kabupaten).

Kegiatan dalam Raimuna
Raimuna adalah kegiatan pertemuan Pramuka Penegak danPramuka Pandega, yang bersumber pada nilai-nilai:
- Filsafat Pancasila dan agama;
- jiwa perjuangan 1945;
- persahabatan dan kekeluargaan;
- perkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi;
- seni budaya, kesehatan, kesejahteraan, dan kelestarian lingkungan hidup;
- keamanan dan ketertiban masyarakat;
- adat-istiadat dan tata susila;
- kepemimpinan dan kewirausahaan.

Kegiatan dalam Raimuna itu perlu juga disesuaikan dengan aspirasi pemuda-pemudi Indonesia pada umumnya, minat, kebutuhan, dan kemampuan para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, serta kepentingan dan kebutuhan masyarakat setempat.
Maka, dalam Raimuna supaya diadakan acara kegiatan bakti kepada masyarakat yang sifatnya tidak lebih luas daripada kegiatan Perkemahan Wirakarya. Kegiatan-kegiatan dalam Raimuna dititikberatkan pada peningkatan kemantaban mental, fisik, pengetahuan, keterampilan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Daftar pelaksanaan Raimuna Nasional
Berikut adalah daftar pelaksanaan Raimuna Nasional di Indonesia:
Tahun Tempat pelaksanaan Waktu pelaksanaan
1969 Cimanggis, Bogor, Jawa Barat 21 - 26 Agustus1969
1972 Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali 14 - 23 Agustus1972
1976 Karangkates, Kabupaten MalangJawa Timur 14 - 24 September1976
1982 Cibubur, Jakarta 7 - 14 Agustus 1982
1987 Cibubur, Jakarta 14 - 21 Desember1987
1992 Cibubur, Jakarta 3 - 12 Juli 1992
1997 Cibubur, Jakarta 1 - 10 Juli 1997
2003 Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta 8 - 17 Juli 2003
2008 Cibubur, Jakarta 27 Juni - 7 Juli 2008
2012 Jayapura, Papua 9-16 Juli 2012

Persiapan Raimuna Nasional 2012 Telan Rp 32 Miliar

Persiapan penyelenggaraan Raimuna Nasional 2012 di Papua diperkirakan menelan dana Rp32 Miliar untuk perbaikan seluruh fasilitas seperti jalan, stadion, MCK (mandi, cuci, kakus) dan sebagainya, kata Ketua Harian Pramuka Cabang Papua, Amos Asmuruf, di Sentani, Rabu.

"Untuk menghadapi perhelatan akbar pramuka ini, mulai sekarang dilakukan pembenahan dan perbaikan seluruh fasilitas di bumi perkemahan Buper Waena (Kota Jayapura)," katanya.

Sehubungan itu, ia meminta dukungan material maupun moril dari seluruh kepala daerah di provinsi tertimur Indonesia ini.

Dikatakannya, untuk mensukseskan perhelatan akbar Pramuka tersebut Kwarda Papua harus mempersiapkan fisik dan SDM, karena Raimuna Nasional 2012 akan dihadiri puluhan ribu peserta baik dalam� maupun luar negeri termasuk kepanduan dunia.

Kata "Raimuna" berasal dari daerah Yapen, tepatnya dari Pulau Ambay, Papua.

Menurut Amon, Raimuna berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.

Dalam dunia kepramukaan, Raimuna adalah sebutan untuk pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan diluar "kebiasaan" , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di Bumi Perkemahan WILADATIKA - Cibubur-Jakarta.

(Sumber: http://ambon.antaranews.com)

Rabu, 15 Februari 2012

Saya Seorang Pramuka dan Saya Bangga!

Terharu sekaligus bangga ketika membaca artikel di salah satu portal di www.kompasiana.com. Artikel ini ditulis oleh Rani Kirana salah satu anggota forum kompasiana. Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel berikut ini:

Saya sedikit merasa tetampar hari ini. Ketika seorang teman dengan alis sedikit di angkat, bibir tersenyum enggan, dan mata keheranan berkata “Kamu pramuka? Masih ada ta yang mau??” Sambil ber “ah oh” ria dia ngangguk-ngangguk sendiri padahal saya gag ngomong apa-apa. Saat itu saya tidak menjawab apa-apa, cukup dengan senyum sambil berkata “he…eh”. Tetapi hal ini kemudian membuat saya berfikir, sebegitu “freak” nya kah menjadi seorang Pramuka?
Di jaman sekarang? Mahasiswa pula?
Melalui tulisan saya ini, ketika ada yang bertanya “kenapa masih mau ikut Pramuka”, maka saya akan menjawab “kenapa tidak?”
Saya seorang pramuka dan saya tegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi seorang Pramuka.
Saya ikut bergabung, kenal dengan yang namanya pramuka sejak saya berumur 8 tahun, sejak kelas 3 SD karena saat itu di sekolah saya SDN Sompok Semarang mewajibkannya.

Dan sejak saat itulah saya jatuh cinta pada pramuka….
Saya jatuh cinta pada suasananya.
Saya jatuh cinta pada berkemah.
Saya jatuh cinta pada kekeluargaannya.
Saya jatuh cinta pada tepuk-tepuknya.
Saya jatuh cinta pada semua hal yang telah di ajarkan pada saya.

Mereka yang tidak tahu, memandang Pramuka sebelah mata, karena mereka tidak pernah benar-benar ikut masuk ke dalamnya. Mereka tidak pernah merasakan dididik sebagai seorang Pramuka. Tetapi saya juga tidak menyalahkan jika ada yang berpandangan seperti itu karena mungkin mereka mengenal Pramuka dari satu sisi saja. Anggapan bahwa Pramuka sudah kuno dan ketinggalan jaman mungkin ada benarnya juga, kegiatan yang monoton dan itu-itu saja akhirnya membuat orang bosan. Tetapi jangan salah, saya beberapa kali “bekerja” bersama dengan orang-orang yang berasal dari Pramuka dan yang tidak berasal dari Pramuka. Hasilnya, hampir sebagian besar orang yang benar-benar pernah merasa di didik oleh Pramuka akan lebih cekatan, lebih peka, dan lebih mandiri. Ini terjadi karena memang di Pramuka kami dibiasakan untuk melakukan hal-hal seperti itu. Bayangkan saja, bagaimana tidak kita jadi mandiri kalau kita harus berkemah di alam terbuka, makan seadanya, masak sendiri, tidur beralaskan tikar, dan berbagi tempat dengan teman-teman yang lain?
Saya dididik dari Pramuka, saya rasakan dan saya sadari benar manfaatnya. Dulu, ketika saya kecil, saya adalah seseorang yang pemalu. Saya tidak berani bicara di depan orang banyak, kalau disuruh maju ke depan kelas, tangan saya gemetar dan tidak tahu harus apa. Saya juga dulu sangat egois, pengen menang sendiri, tidak mau share sama orang lain, tapi semua itu berubah ketika saya mengenal Pramuka.

Di pramuka saya diajarkan tidak juga materi tapi juga etika.
Bagaimana cara menghargai diri sendiri dan orang lain.
Bagaimana cara agar berani tampil di depan orang banyak.
Bagaimana cara disiplin.
Bagaimana bisa jadi orang yang teratur.
Bagaimana jadi mandiri.
Bagaimana cara kuat.
Dan dari pramuka saya di ajari bagaiman cara menemukan mimpi saya. Mungkin gag banyak yang tahu tentang itu, yang diketahui hanya Pramuka itu tepuk-tepuk, semaphore morse, baris berbaris, dll….
Halooooooooo??????
Itu hanya salah satu dari sebagian kecil metode pengajarannya saja. Dan asal tahu saja, Pramuka bukan hanya itu saja.
Di pramuka juga diajarkan organisasi, memecahkan masalah, bekerja sama, menghargai orang lain, dan yang paling penting adalah bagaimana cara memaksimalkan potensi yang kita miliki.
Bahkan sekarang telah dicanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka, dimana Pramuka sudah mulai berwarna beda, tanpa mengurangi nilai-nilai yang ditanamkan ke anak didiknya. Hebatnya lagi Pramuka adalah satu-satunya organisasi yang mendunia, dipunyai oleh semua negara di dunia, diakui secara internasional.
Jadi dengan Pramuka kita juga bisa jalan-jalan kok, ke luar kota, ke luar pulau, bahkan ke luar negeri secara gratis! Bisa menambah temen, nambah link, nambah ilmu, nambah pengalaman,,,
Hebat Kan?
Tentu saja.

Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bangga jadi Pramuka.
Saya sangat miris, ketika teman-teman yang juga sampai sekarang masih jadi Pramuka (atau pakai seragam Pramuka), justru malu mengakui kalau dia adalah seorang Pramuka.
Bagaimana orang lain bisa punya anggapan positif tentang pramuka kalau anggota sendiri malu mengakui?
Ya kan? Ya kan? Ya kan???

Jadi buat temen-temen yang sekarang masih setia jadi Pramuka, ayo kita tunjukkan kalau Pramuka juga berwarna, tidak hanya coklat muda dan coklat tua. Tunjukan bahwa ada banyak karya yang bisa dihasilkan sebagai seorang Pramuka. Berbagi pada sesama, berbakti pada negara!

Pramuka itu jiwa, bukan pakaian.

SAYA PRAMUKA DAN SAYA BANGGA


Menjaga Independensi Gerakan Pramuka

EKSISTENSI anggota praja muda karana (pramuka) menemukan babak baru terkait dengan UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Regulasi itu terus disosialisasikan, termasuk di Jateng, dan pada 26 Maret 2011 Wapres Boediono didampingi Menpora Andi Alifian Mallarangeng dijadwalkan membuka sosialisasi berskala nasional itu di kampus Unnes, yang dihadiri sedikitnya 1.500 peserta. Pro dan kontra ......

telah mewarnai lahirnya UU itu, baik ketika anggota DPR mengadakan studi banding ke Afsel, Jepang, dan Korea maupun saat membuat dan menyosialisasikan RUU Gerakan Pramuka.

Terlepas dari pro dan kontra, suka tidak suka, setuju tidak setuju, seluruh komponen dari berbagai strata keanggotaan dan kepengurusan Gerakan Pramuka harus mengucapkan selamat datang UU Nomor 12 Tahun 2010 dan selamat berpisah Keppres Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka disusun untuk menghidupkan dan menggerakkan kembali semangat perjuangan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam dan demokratis. Regulasi itu menjadi dasar hukum bagi semua komponen bangsa dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah NKRI.

Keputusan politik yang disepakati seluruh fraksi DPR pada 26 Oktober 2010 dalam sidang paripurna menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka memang seksi dan memiliki daya pikat tinggi sehingga seluruh fraksi menyetujui disahkannya RUU Gerakan Pramuka menjadi UU, tanpa voting. Dalam konteks ini, semangat dan jiwa kepramukaan yang lebih mengedepankan musyawarah untuk mufakat telah dihayati dan dimaknai secara benar oleh anggota DPR.

Gerakan Pramuka memang layak didekati berbagai tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh profesi, ataupun tokoh lain dengan berbagai argumentasi demi kepentingan bangsa dan negara. Pendekatan tidak menafikan untuk kepentingan pribadi, kelompok, golongan, dan daerah masing-masing mengingat jumlah anggota Gerakan Pramuka mencapai puluhan juta orang.

Pendekatan itu bukan untuk mempolitisasi anggota pramuka melainkan menggarap secara maksimal sehingga tokoh-tokohnya dapat lebih berkiprah dalam mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara ini melalui gerakan itu. Jika Gerakan Pramuka yang hampir 50 tahun ini dipandang belum atau tidak memberikan kontribusi konkret serta sistem pendidikan dan pembinaannya tidak menarik, hal itu memunculkan pertanyaan pada diri penulis.

Tetap Nonpolitis Bukankah yang nanti hadir pada acara sosialisasi UU itu merupakan tokoh dan pimpinan daerah yang notabene pada usia mudanya (siaga/SD, penggalang/SMP, penegak/SMA, dan pandega/mahasiswa) pernah merasakan dan menikmati pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka?



Menjadi naif kalau mereka tidak mengakui success story dan benefit Gerakan Pramuka. Sifat kepemimpinan dan karakter pribadi yang baik dari peserta sosialisasi UU tersebut menjadi bukti riil.

Pertanyaan berikutnya, kalau Gerakan Pramuka pernah berjasa dalam membina nation and character building bagi alumni aktivis Gerakan Pramuka, sejauhmana kontribusi dari masing-masing anggota dalam membesarkan dan meningkatkan kegiatan?

Upaya itu jauh lebih penting sehingga Gerakan Pramuka dapat mewarnai berbagai kegiatan yang dibutuhkan masyarakat, ketimbang sekadar kegiatan teknis kepramukaan seperti keplok-keplok, menyanyi, ’’pelajaran’’ tali-temali, dan perkemahan.

Kita dapat berkaca dari panggung dunia politik seperti dalam pilpres, pileg, atau pilkada. Kita merasakan adanya berbagai benturan kepentingan baik berciri komunitas, keagamaan, profesi, maupun kewilayahan dan sebagainya yang justru merusak nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan nilai-nilai luhur Pancasila.

Akhirnya UU Nomor 12 Tahun 2010 ditetapkan melalui keputusan politik DPR tetapi Gerakan Pramuka bukan kendaraan politik bagi anggota dewasa pramuka yang akan atau bahkan telah meniti karier di bidang politik. Adakah yang menjamin Gerakan Pramuka tetap nonpolitis? Salam Pramuka!

Penulis adalah: Drs Sigit Djoko Sutomo, mantan Andalan Daerah Kwarda 11 Jawa Tengah
Dikutip dari artikel di http://pramukajateng.or.id/

Info Buku

Judul buku : I am Proud To Be Scout
Penulis : Nunu El Fasa dkk.,
Kategori : True Stories

ISBN: 978-602-225-167-5
Terbit: November 2011
Tebal: 210 halaman
Harga: Rp. 43.800,00

Deskripsi:
Unbelievable! Indonesia merupakan penyumbang anggota pramuka terbanyak, sebanyak 22 juta dari seluruh anggota pramuka di dunia yang berjumlah 38 juta (Betharie Arrahmani, peserta 22nd World Scout Jambore 2011, Swiss).

Dan, ke-60 kisah dalam buku ini merupakan pengalaman nyata yang dialami dari sebagian anggota pramuka yang tersebar di seluruh dunia. Yang disusun dalam rangka memperingati 50 Tahun Gerakan Pramuka, 100 Tahun Kepanduan Indonesia.

Membaca kisah-kisah dalam buku ini memberikan udara segar bagi “Gerakan Pramuka” di Indonesia yang kadang dipandang sepele bagi sebagian anak-anak muda. Temukan serunya, lucunya, kocaknya, serta ketegangan masing-masing penulis dalam momen-momen yang dialaminya selama menjadi anggota pramuka. Kamu alumni? Atau masih menjadi anggota pramuka? Wajib baca buku ini!

Fenomena Pramuka Wajib di Gudep


Apabila kita pernah bersekolah di sekolah negeri, tentu kita tidak akan asing lagi dengan istilah “Pramuka Wajib”. Pramuka wajib di sini maksudnya adalah program yang mewajibkan para siswa terutama di tingkat sekolah menengah untuk mengikuti kegiatan pramuka meskipun mereka tidak memilihnya menjadi salah satu ekstrakulikuler yang diminati.

Program Pramuka wajib biasanya dilaksanakan hanya selama satu atau dua semester di awal sekolah, misalnya SMP A mewajibkan siswa kelas VII mengikuti Pramuka wajib selama enam bulan (satu semester) awal.

Pramuka wajib tentunya memiliki tujuan yang baik, yakni: pertama, agar seluruh siswa di sekolah tersebut mendapatkan bekal-bekal dasar kepramukaan yang dapat mereka manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, agar minat siswa dapat bertambah pada kegiatan pramuka. Ketiga dan seterusnya menyesuaikan dengan kebutuhan Gugus Depan masing-masing.

Program Pramuka wajib memang sudah awam dilaksanakan. Namun, sadarkah kita? Bahwa program tersebut memiliki beberapa kealphaan yang perlu kita waspadai. Bukannya menambah minat peserta didik untuk melanjutkan dan berkecimpung di kegiatan Pramuka, tapi justru bisa sebaliknya. Hal tersebut sangat mungkin terjadi apabila pengemasan kegiatan dalam program Pramuka wajib terkesan monoton, tidak menarik, kurang edukatif, dan menyiratkan ke”umum”an pramuka serta menghapuskan ke”eksklusifa”an pramuka di mata peserta didik yang sedang dalam masa mencari minat di pramuka.

Perlu kita pahami, bahwa belum semua Gugus Depan di sekolah dasar maupun di sekolah menengah pertama dapat memberikan pendidikan Kepramukaan sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga apabila mereka masuk ke sekolah yang lebih tinggi, minat mereka kurang atau bahkan tidak ada minat sama sekali untuk hal-hal yang berbau Pramuka. Hal ini wajar, mengingat kita perlu memahami karakteristik peserta didik yang dewasa ini kian membutuhkan wadah-wadah pendidikan yang inovatif, konstruktif, dan tentu saja jelas manfaatnya untuk mereka. Apabila kegiatan pramuka yang mereka temui belum memberikan itu semua, tentu saja mereka akan memilih hal lain sebagai wadah pengembangan dirinya.

Sebagai contohnya, Siska misalnya. Dia adalah salah seorang siswi di SMA Negeri di kotanya. Dia kurang berminat di Pramuka sejak duduk di bangku SMP dan ketika masuk SMA dia harus ikut Pramuka wajib. Karena kegiatan di Pramuka wajib menurutnya dikemas kurang menarik, dia lebih memilih sering membolos daripada menghabiskan waktunya untuk mengikuti rutinitas tersebut. Padahal dia adalah seseorang yang senang berorganisasi dan berpetualang. Kalau kita mengkaji dan mencocokkan, sebenarnya Pramuka dapat mewadahi minat Siska tersebut. Sayangnya kesan pertama yang ia dapatkan dari Pramuka adalah sesuatu yang diwajibkan atau cenderung dipaksakan. Siska tidak menemukan kegiatan Pramuka sebagai hal yang ia minati, justru sebaliknya, ia menemukan kegiatan Pramuka sebagai hal yang ia hindari karena ia kehilangan asas dasar dari Kepramukaan itu sendiri yakni asas sukarela.

Ya. Yang dimaksudkan kealphaan yang kadang diabaikan para Pembina atau Dewan Ambalan Penegak dan Pasukan Penggalang adalah adanya titik jenuh peserta didik terhadap kegiatan Pramuka yang dipaksakan untuk mereka terima. Sekali lagi, Pramuka adalah kegiatan yang bersifat sukarela, lalu kenapa harus ada kewajiban untuk mengikuti kegiatan Pramuka?

Sebelum peserta didik menemukan passion di Pramuka, mereka justru sudah dijejali materi-materi Kepramukaan yang mereka sendiri bingung apa aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal untuk menemukan passion dan kegemaran di Pramuka, mereka butuh kenyamanan, kerelaan, dan kepahaman. Tanpa itu semua, yang ada adalah mereka akan semakin tidak menyukai kegiatan Pramuka karena bagi mereka kegiatan ini mengintimidasi kebebasan mereka untuk memilih.

Selain itu, karena Pramuka wajib berlaku bagi seluruh siswa, kegiatan Pramuka secara tidak langsung atau sedikit demi sedikit kehilangan branding dan keeksklusifannya di mata para peserta didik. Semua siswa diwajibkan mengenakan seragam Pramuka di hari-hari tertentu di sekolah. Tapi tidak diimbangi dengan aturan yang benar. Alhasil, mereka mengenakan seragam Pramuka dengan asal-asalan, seperti tidak mengenakan setangan leher/pita leher yang menjadi ciri khas Pramuka, bersepatu warna warni, dan terkadang kita juga melihat ada siswa yang tidak berjilbab namun mengenakan rok pramuka panjang padahal bajunya pendek, dan sebagainya. Kadang tidak jarang juga kita menemui peserta didik sepulang sekolah masih mengenakan seragam Pramuka tetapi merokok di samping trotoar.

Itulah imbas-imbas dari program Pramuka wajib yang kebanyakan hanya dijalankan sebagai formalitas dan kebijakan sekolah semata. Pramuka wajib berangkat dari latar belakang yang kongkret dan seharusnya kebijakan-kebijakan semacam itu dapat dimaksimalkan di Gugus Depan. Setelah mengetahui kecompang-campingan realita sebagian besar pelaksanaan Pramuka wajib, bukan berarti semerta-merta kita lalu menghapuskan kebijakan itu. Program Pramuka wajib secara harfiah memang tidak sesuai dengan asas kesukarelaan, namun apabila pelaksanaannya benar-benar terjaga unsur “keasyikan” dan “kebermanfaatannya”, tentu saja hal tersebut dapat menanggulangi kejenuhan dan rasa keterpaksaan peserta didik. Kalaupun memang program Pramuka wajib masih sesuai dan tetap ingin dilaksanakan di Gugus Depan, alangkah baiknya kegiatan-kegiatannya secara fokus diorientasikan pada pencitraan Pramuka sebagai wadah Pendidikan Karakter dan sebagai satu pendidikan yang bersifat menyenangkan dikemas dalam permainan di alam terbuka.

Bahkan Lord Baden Powell of Gilwell pun dengan tegas menjelaskan bahwa Kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yag harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkan. (Sumber: Boyman, Ragam Latih Pramuka oleh Andri BOB Sunardi)

Baiklah, mari benahi kegiatan di Pramuka Wajib dan keseluruhan kegiatan Pramuka di Gudep karena Gudep adalah ujung tombak kaderisasi Kepramukaan yang paling dekat dengan peserta didik.

Selamat Memandu, Kakak!

Semoga dapat senantiasa merealisasikan kegiatan Pramuka yang mengasyikan dan bermanfaat seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Pandu Dunia kita.

(Sumber: Hafizhah Lukitasari/http://pramukajateng.or.id/)

20 Juta Pramuka Bisa Mendorong Perdamaian Dunia

Jakarta – 5 Februari 2012, Gerakan Pramuka Indonesia merupakan organisasi pramuka terbesar di dunia karena memiliki anggota sekitar 20 juta orang sehingga menjadi panutan bagi negara lain di dunia.

“Dengan jumlah tersebut hendaknya pramuka kita dapat memberikan dan mendorong perdamaian di seluruh dunia,” kata Ketua Kwanas Gerakan Pramuka Indonesia Azrul Azwar didampingi Menpora Andi Malarangeng, Gubernur DKI Fauzi Bowo dan Walikota Jaksel, Anas Effendi saat menerima kunjungan Ketua Kehormatan Word Scout Poundation Raja Swedia Carl XVI Gustaf, akhir pekan ini.

Menurut Azrul, Indonesia yang memiliki 20 juta anggota pramuka adalah jumlah terbesar di organisasi pramuka dunia sedangkan penduduk Swedia saja 9 juta, dan bakal merekrut dua juta anggota untuk jadi “Messengers of Peace” (Duta Perdamaian) akan dilatih serta akan mengundang seluruh dunia.

Raja Swedia Carl XVI Gustaf, sangat terkesan dengan inisiatif Pramuka Indonesia dalam membangun komunitas karena program Pramuka dunia hanya ada dua yaitu Jambore dan Raimuna. Bahkan, selaku Ketua Kehormatan Word Scout Poundation, kegiatan pramuka dunia juga akan ditambah hasil kunjungan di Indonesia yaitu Komunity Development Camp untuk melihat dimana letak kekuatan gerakan pramuka dalam pengabdian di masyarakat.

Dalam kesempatan mengunjungi Pramuka Gugusdepan Sekolah Luar Biasa (SLB) A, Jl. Pertanian, Kel. Lebak Bulus, Jaksel, Raja Swedia juga berksempatan mmberikan bantuan senilai 500.000 dollar AS untuk mendukung gerakan pramuka di Indonesia. (Sumber Berita : http://www.beritabatavia.com)

Siapkan Mahasiswa Melalui Pramuka

Semarang – 6 Februari 2012, Kegiatan kepramukaan sejalan dengan visi Universitas Negeri Semarang sebagai universitas konservasi. Dalam hal ini konservasi moral yang bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa. Kegiatan kepramukaan membentuk karakter mahasiswa sehingga kelak siap, mampu, dan layak membina masyarakat.
Demikian diungkapkan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes Drs Sutaryono MPd, saat Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) angkatan I Kwarcab Kota Semarang, 5-9 dan 11 Februari 2012, di kampus PGSD Ngaliyan Semarang.
Kegiatan ini, dia mengatakan, bertujuan untuk meningkatkan mutu pembina pramuka mahir tingkat dasar dan membekali calon guru SD untuk menjadi pembina pramuka yang cakap.
“Unnes sangat mendukung kegiatan kepramukaan, terbukti dengan diadakannya sosialisasi Undang-undang Gerakan Pramuka yang dilakukan berbagai tokoh kepramukaan se-Indonesia, yang juga dihadiri Wapres dan Menpora beberapa waktu lalu di Unnes,” ujarnya.
Menurut Sutaryono, kewajiban tiap warga negara pun sejalan dengan kepramukaan. “Pengamalan Pancasila, kesadaran bahwa UUD 45 merupakan sumber hukum, persatuan tanah air, kecintaan dan penghormatan pada merah putih, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa,” paparnya.
Dalam kegiatan yang diikuti tak kurang dari 500 peserta itu, hadir pula Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka SGL PGSD dan 42 pelatih Pusdiklatcab Cakra Baswara Kota Semarang.
Sutaryono berharap supaya kegiatan kepramukaan sebisa mungkin dibuat menarik dan menyenangkan agar menjadi daya tarik dan tidak semakin ditinggalkan.
“Pramuka merupakan kegiatan yang berkarakter, di dalamnya akan ditempa fisik dan tekad yang kuat,” pungkasnya. (Sumber Berita : http://unnes.ac.id)

Selasa, 14 Februari 2012

Sri Lanka Tuan Rumah Penyelenggaraan 29th APR Jamboree

Sri Lanka akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan 29th APR Jamboree bertepatan dengan perayaan 100 tahun kepanduan di Sri Lanka. Kwartir Daerah (Kwarda) Nangroe Aceh Darussalam, Kwarda Jawa Timur dan Kwarda Kalimantan Timur berencana mengirim Pramuka Penggalangnya untuk ikut serta dalam kegiatan bertaraf International tersebut.

Terdaftar 62 Pramuka yang akan mewakili Gerakan Pramuka pada kegiatan yang sedianya berlangsung di Dambulla, Sri Lanka pada 1 -6 April 2012. Anggota Gerakan Pramuka yang ikut tersebut akan berbaur bersama 6000 anggota Sri Lanka Scout Association dan lebih dari 1500 peserta dari negara lain.

“Kegiatan ini akan memberikan program yang penuh dengan kegiatan menarik dan menyenangkan serta sarat akan petualangan untuk diikuti,” ungkap C. Batuwangala selaku Chief Commissioner Sri Lanka Scout Association.
Seperti diketahui, Sri Lanka merupakan negara yang terletak di Pesisir Tenggara India yang memiliki pemandangan indah dan tenang yang di beberapa daerahnya terdapat banyak warisan budaya seperti candi sebagai tempat ibadah agama Budha yang juga menjadi pusat pariwisata.
Sesuai edaran Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 1018-00-A tertanggal 12 Oktober 2012, biaya untuk mengikuti kegiatan ini adalah sebesar Rp 11.180.000,- dan khusus yang berminat menjadi International Service Team (IST) sebesar Rp 10.730.000,- Namun sayangnya pendaftaran sudah ditutup pada 28 Desember 2011.

Kegiatan yang baru juga usai dilaksanakan adalah Asia-Pacific Sub-Regional Risk Management Workshop yang berlangsung pada 26–30 January 2012 di Bangladesh.

Untuk mendapat informasi kegiatan luar negeri, pantau terus situs resmi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di www.pramuka.or.id dan juga www.hublu.blogspot.com

Senin, 13 Februari 2012

Memahami Isi Dasa Darma

Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral. Dalam kegiatan Pramuka di tingkat gugus depan, Dasa Darma menjadi materi wajib di setiap tingkatan, baik penggalang, ramu, rakit, dan terap.
Kalau dilihat dari isi materi tersebut, ternyata Dasa Darma memiliki nilai kandungan dalam diri manusia sebagai pribadi manusia seutuhnya. Metode penghafalan materi tersebut dalam kegiatan Pramuka sudah banyak yang diperkenalkan oleh para pembina, dengan cara tersendiri.
Cara atau pedoman agar peserta didik dapat menghafal Dasa Darma Pramuka dengan mudah. Pedoman itu adalah Ta-Ci-Pa-Pa-Re-Ra-He-Di-Ber-Suci.
Contohnya kita ambil TA = adalah suku kata awal yang kita ambil dari bunyi darma pertama dari Dasa Darma yaitu TAkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dasa Darma
Pramuka itu

1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain.

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman, bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita memerlukan bantuan orang lain.

3. Patriot yang sopan dan ksatria
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.

4. Patuh dan suka bermusyawarah
Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan terbaik dan memuaskan.

5. Rela menolong dan tabah
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan hambatan.

6. Rajin, terampil, dan gembira
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif. Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Jangan rajin karena waktu penggodokan dalam kegiatan, tetapi harus dibuktikan ketika ia di rumah, di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan senang dan gembira.

7. Hemat, cermat, dan bersahaja
Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk jajan, tidak berhura-hura untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya. Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang, memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan, dan mana yang tidak perlu janganlah dibeli. Meskipun ia kaya, seorang Pramuka jangan sombong di depan orang lain, jangan angkuh, bersahaja dalam bergaul.

8. Disipilin, berani, dan setia
Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan, beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat, jangan lari, jangan lempar batu sembunyi tangan. Ia harus konsekuen karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.

10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran perkataan (terjaga lisannya) dan perbuatan, tidak ada iri dan dengki.

http://arifudin.wordpress.com

Kelapa, Pohon serba Guna

Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yangdapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat dimanfaatkan. Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa dijadikan logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus: cocos dan species: nucifera. Nah, sekarang mari kita bahas satu persatu bagian dan manfaat dari pohon kelapa.


Bagian-bagian Kelapa


Buah kelapa
Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa dan lembaga.

Kulit luar
Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada kematangan buah.Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.

Sabut kelapa
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 %dari sabut).

Tempurung
Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15-19 % dari berat keseluruhanbuah kelapa.

Kulit daging buah
Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging buah.

Daging buah
Daging buah merupakan lapisan tebal (8-15 mm) berwarna putih. Bagian inimengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi zat gizi daging buah kelapa.

Air kelapa
Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral.Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air kelapa dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter xylinum untuk produksi natade coco.

Manfaat Pohon Kelapa
Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang, daun, nira dan bagian-bagian.

Batang
Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik.

Daun
Daun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang ketupat dan juga atap rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate).

Nira
Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dan kental. Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman ringan.

Buah
Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali

Tempurung kelapa
Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan.

Daging kelapa
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut, santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.

Air kelapa
Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai mediapada fermentasi nata de coco

28 Manfaat Kelapa
1. Rendah karbohidrat
2. Rendah lemak, 99 persen bebas lemak
3. Rendah gula alami
4. Menjaga agar tubuh tetap sejuk dan berada pada suhu yang tepat
5. Membantu mengatasi batu ginjal dan batu di saluran kencing
6. Minuman alami untuk bayi yang menderita gangguan usus
7. Berfungsi sebagai minuman isotonik untuk semua usia
8. Kandungan saline dan albumen di dalamnya membantu mengatasi kasus kolera
9. Mempertahankan kadar cairan alami tubuh
10. Efek elektrolit dari air kelapa membantu penyerapan obat serta memudahkan masuknya obat ke dalam aliran darah
11. Air kelapa bisa menjadi pengganti plasma darah karena steril, tidak menghasilkan panas, tidak merusak sel-sel darah merah serta bisa langsung diterima oleh tubuh
12. Membunuh cacing di usus
13. Cocok dikonsumsi sebagai minuman alami saat sedang menenangkan diri, meditasi, mengemudi, makan, berlari, aerobik, bekerja, berolahraga, atau jenis aktivitas lainnya
14. Membantu tubuh melawan virus penyebab flu, herpes, dan AIDS
15. Membantu mencegah osteoporosis
16. Membantu mengontrol diabetes
17. Memudahkan buang air besar
18. Menguatkan kesehatan fungsi tiroid
19. Membantu membunuh cacing keremi
20. Membantu membunuh parasit Giardia Lamblia
21. Memperbaiki pencernaan
22. Sumber energi cepat.
23. Meredakan stres pankreas dan sistem enzim tubuh.
24. Membantu mengtasi pnyakit kandung empedu.
25. Membantu mengatasi infeksi jamur Candida.
26. Mencegah pertumbuhan mycoplasma.
27. Membantu mngatasi eksem.
28. Membantu menjaga klembutan dan khalusan kulit

World Organization of the Scout Movement ( WOSM)


Lambang Pandu Sedunia adalah ujung panah yang menunjukkan utara pada peta atau kompas. itu adalah Lambang Pandu Sedunia karena menunjukkan arah yang benar serta ke atas. Hal itu menunjukkan jalan untuk melakukan kewajibamu serta menolong orang lain. Ketiga ujung tersebut mengingatkan kamu kepada ketiga satya dari janji Pramuka.
Ujung panah ini adalah lencana Pandu dari hampir semua Organisasi Pandu Nasional (National Scout Organization) di dunia. Untuk membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain, maka lambang dari negara tersebut sering dipakai di depan Lambang Pandu Sedunia; misalnya: Di Amerika Serikat, pada lambang Boy Scouts of America terdapat rajawali dan perisai nasional berada di depan lambang World Organization of the Scout Movement. Begitu juga di negara-negara lain.
Di ujung panah terdapat pita, dengan motto Pandu Sedunia "SEDIA". Pita tersebut ujungnya melengkung ke atas seperti mulut pramuka yang sedang tersenyum, karena pramuka melaksanakan kewajiban dengan senyuman serta dengan hati yang ikhlas.
Di bawah pita ini ada seutas tali dengan simpul. Simpul tersebut akan mengingatkan bahwa kamu akan selalu berbuat kebaikan setiap hari kepada sesama makhluk. Warna putih melambangkan hati pandu/Pramuka berjiwa suci. Sedangkan warna dasar ungu melambangkan jiwa kepemimpinan bagi seorang pandu/Pramuka.

Lambang Pandu Sedunia dipakai antara lain untuk lencana (badge) dan bendera organisasi Gerakan Pandu Sedunia (WOSM).

(ditulis dari SCOUTING FOR BOYS)

SBY: Gerakan Pramuka Selalu Relevan dengan Perkembangan Zaman


Jakarta: Usia Pramuka yang mencapai setengah abad harus menjadi momentum untuk meningkatkan peran dan aktivitas Pramuka. Gerakan Pramuka selalu relevan dengan perkembangan zaman, membangun karakter pejuang. Hal ini dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya sebagai Pembina Upacara pada peringatan ke-50 Hari Pramuka, di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Minggu (14/8) sore.

Sejarah mencatat dengan tinta emas peran penting dan strategis Gerakan Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sejak zaman kolonial hingga saat ini. “Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, di era pergerakan nasional tahun 1920-an, para anggota Pramuka atau kepanduan ketika itu ikut serta dalam membangkitkan semangat kebangsaan dan berperan aktif dalam menggalang semangat persatuan,” Presiden menjelaskan.

Pramuka juga mengisi kemerdekaan dengan berbagai aktivitas pembangunan dan mengambil peran besar sebagai wadah pendidikan karakter, untuk menyemai tunas-tunas muda menjadi pemimpin bangsa masa depan. “Gerakan Pramuka selalu relevan dengan perkembangan zaman. Gerakan Pramuka, dengan banyak aktivitas positif di dalamnya, memiliki peran konstruktif dalam mencetak generasi muda yang berkarakter kuat,” SBY menambahkan.

Menurut Presiden, karakter pemuda dan pemudi bangsa Indonesia menjadi penting karena bangsa dan negara yang kuat dilandasi oleh karakter yang kuat. “Bangsa kita dapat tegak berdiri karena karakter pejuang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa kita tidak pernah mengenal kata menyerah, apakah itu melawan penjajahan, melawan ketidakadilan, melawan kemiskinan, serta menghadapi berbagai bencana alam dan tantangan-tantangan krisis,” uSBY menegaskan.

Meskipun selalu ada tantangan dan ujian sejarah, bangsa Indonesia tetap rukun dan bersatu karena memiliki karakter dan jati diri bangsa yang berdasarkan Pancasila. “Ingat, sesungguhnya kita adalah bangsa yang berbudi luhur, bangsa yang ramah dan toleran. Bangsa yang selalu guyub dan bergotong royong, penuh tenggang rasa, dan tepo saliro dalam hubungan kekerabatan yang tinggi. Itulah karakter bangsa kita yang luhur. Karakter yang harus terus kita gelorakan,” Presiden menandaskan.

Dikutip dari www.presiden.go.id

DOKUMENTASI